Kamis, 30 Oktober 2014

Rifqi Iqbal-Tugas UTS Filsafat Ilmu



Rifqi Iqbal Muharram
1211503112
BSI/VII/C

Pendidikan dalam ‘Kaca Mata’ Filsafat

1.             Latar Belakang
Pendidikan merupakan sebuah kata yang sangat sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, sebab pendidikan merupakan kegiatan penting yang dilakukan oleh hampir semua orang dari lapisan masyarakat. Pendidikan itu sendiri diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang berakibat individu mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya.
Dunia pendidikan terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Menyikapi hal tersebut para pakar pendidikan mengkritisi dengan cara membuat teori pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya.
Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang diharapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat dalam berbagai lingkungan. Sementara itu,  teori pendidikan bertujuan menghasilkan pemikiran tentang kebijakan dan prinsip-rinsip pendidikan yang didasari oleh filsafat pendidikan. Proses pendidikan menerapkan serangkaian kegiatan berupa implementasi kurikulum dan interaksi antara guru dengan peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan dengan menggunakan teori-teori pendidikan.
Dalam prosesnya, teori pendidikan tersebut berasal dari filsafat. Filsafat tersebut memberikan inspirasi, yakni menyatakan tujuan pendidikan negara bagi masyarakat, memberikan arah yang jelas dan tepat dengan mengajukan pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik di lapangan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik. Seorang guru perlu menguasai konsep-konsep yang akan dikaji serta pedagogi atau ilmu dan seni mengajar materi subyek terkait, agar tidak terjadi salah konsep atau miskonsepsi pada diri peserta didik.

2.             Rumusan Masalah
2.1.       Apa yang dimaksud dengan filsafat dan filsafat pendidikan?
2.2.       Bagaimana pandangan filsafat tentang pendidikan?

3.             Tujuan Penelitian
3.1.       Untuk mengetahui pengertian dari filsafat dan filsafat pendidikan.
3.2.       Untuk mengetahui pandangan filsafat tentang pendidikan.

4.             Kajian Teori
4.1.       Pengertian Filsafat
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata philos yang berarti cinta atau suka, dan sophia berarti pengetahuan atau kebenaran. Maka philosophia adalah cinta pada pengetahuan/kebijakan/kebenaran. Sehingga kajian dari filsafat adalah alam pikiran atau alam berpikir untuk menggali kebenaran atau menggali hakekat sesuatu.
Plato dalam Rapar (1996) menjelaskan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berusaha meraih kebenaran yang asli dan murni. Hal senada juga diungkapkan Gazalba, dia berargumen bahwa berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran , tentang segala sesuatu yang di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal. Sementara itu, Bakry berargumen bahwa filsafat adalah ilmu yg menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai pengetahuan itu. Jadi yang dimaksud dengan filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berusaha untk mencari kebenaran dengan berfikir radikal, sistematik dan universal yang menyelidiki dengan mendalam mengenai ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia.

4.2.       Pengertian Filsafat Pendidikan
Filsafat, selain memiliki lapangan tersendiri, ia memikirkan asumsi fundamental cabang-cabang pengetahuan lainnya. Apabila filsafat berpalilng perhatiannya pada sains, maka akanlahir filsafat sains. Apabila filsafat menguji konsep dasar hukum, maka akan lahir filsafat hukum. Dan, apabila filsafat berhadapan dan memikirkan pendidikan, maka akan lahirlah filsafat pendidikan.
Al-Syaibany dalam Uyoh Sadulloh (2009) menyatakan bahwa filsafat pendidikan adalah pelaksanaan pandangan falsafah dan kaidah falsafah dalam bidang pendidikan. Filsafat itu mencerminkan satu segi dari segi pelaksanaan falsafah umum dan menitikberatkan kepada pelaksanaan prinsip-prinsip dan kepercayaan-kepercayaan yang menjadi dasar dari falsafah umum dalam menyelesaikan masalah-masalah pendidikan secara praktis. Jadi, filsafat pendidikan dapat menjelaskan nilai-nilai dan maklumat-maklumat yang diupayakan untuk mencapainya, maka filsafat pendidikan dan pengalaman kemanusian merupakan faktor yang integral atau satu kesatuan.

5.             Pembahasan
Filsafat mempunyai pandangan hidup yang menyeluruh dan sistematis sehingga menjadikan manusis berkembang, maka hal semacam ini telah dituangkan dalam sistem pendidikan, agar dapat terarah untuk mencapai tujuan pendidikan. Penuangan pemikiran ini dituangkan dalam bentuk kurikulum. Dengan kurikulum itu sistem pengajaranya dapat terarah, lebih dapat mempermudah para pendidik dalam menyusun pengajaran yang akan diberikan peserta didik.
Filsafat pendidikan sebagai suatu sumber lapangan studi bertugas merumuskan secara normatif dasar-dasar dan tujuan pendidikan, hakikat dan sifat manusia, hakikat dan segi-segi pendidikan, isi moral pendidikan, sistem pendidikan yang meliputi politik kependidikan, kepemimpinan pendidikan dan metodologi pengajaranya.  
Isi moral merupakan perumusan norma-norma atau nilai spiritual etis yang akan dijadikan sistem nilai pendidikan atau merupakan konsepsi dasar moral pendidikan, yang derlaku segala jenis dan tingkat pendidikan. Sementara itu, sistem pendidikan bertugas merumuskan alat-alat, prasarana, pelaksanaan teknik-teknik dan atau pola-pola proses pendidikan dan pengajaran yang makna akan dicapai akan dicapai dan dibina tujuan-tujuan pendidikan, dan ini meliputi proplematika kepemimpinan dan metode pendidikan, politik, sampai seni pendidikan (The Art of Education).
Hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan, yaitu sebagai berikut :
a.              Filsafat, dalam arti filosofis merupakan satu cara pendekatan yang dipakai dalam memecahkan problematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan oleh para ahli.
b.             Filsafat, berfungsi sebagai pemberi arah bagi teori pendidikan yang telah ada menurut aliran filsafat tertentu yang memiliki relevansi dengan kehidupan yang nyata.
c.              Filsafat, dalam hal ini, filsafat pendidikan mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan.
Dari uraian di atas dapat kita tarik suatu kesimpulan bahwa antara filsafat dan pendidikan terdapat hubungan yang erat sekali dan tak terpisahkan. Filsafat mempunyai peranan yang amat penting dalam suatu sistem pendidikan karena filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha perbaikan, meningkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknya system pendidikan.
Filsafat mempunyai pandangan hidup yang menyeluruh dan sistematis sehingga menjadikan manusia berkembang, maka hal semacam ini telah dituangkan dalam sistem pendidikan, agar dapat terarah untuk mencapai tujuan pendidikan. Penuangan pemikiran ini dituangkan dalam bentuk kurikulum. Dengan kurikulum itu sistem pengajaranya dapat terarah, lebih dapat mempermudah para pendidik dalam menyusun pengajaran yang akan diberikan kepada peserta didik.
Kurikulum tersebut merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan yang ingin dicapai itulah yang menentukan kurikulum dan isi pendidikan yang diberikan. Dengan kurikulum dan isi pendidikan inilah kegiatan pendidikan itu dapat dilaksanakan dengan benar. Filsafat memiliki peranan penting dalam pembuatan kurikulum yakni memberikan arah dari tujuan pendidikan. Suatu tujuan pendidikan yang hendak dicapai itu haruslah direncanakan dalam sebuah kurikulum.

6.             Kesimpulan
Pendidikan dalam pandangan filosofis disini adalah pendidikan merupakan suatu system yang dalam pelaksanaannya, perlu menggunakan filsafat sebagai acuan dalam penyelenggaraan pendidikan. Filsafat tersebut digunakan sebagai nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan filsafat yang menjiwai, mendasari, dan memberikan identitas (karakteristik) suatu sistem pendidikan.

7.             Referensi
ü   Rapar, Hendrik. 1996. Pengantar Filsafat. Yogyakarta. Kanisius.
ü   Sadulloh, Uyoh. 2009. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung. Alfabeta.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar